Pendidikan Luar Sekolah


Bismillahirahmanirahim...

Apa itu Pendidikan Luar Sekolah(PLS)? Pasti para mahasiswa PLS sering mendengar pertanyaan tersebut dikalangan teman, keluarga, bahkan masyarakat sekitar, seperti jurusan itu asing dan tak biasa. Apakah benar para mahasiswa PLS hanya belajar diluar atau bagaimana? Mereka menyimpulkan seperti itu, saya sebagai mahasiswa pun kadang bingung bagaimana deskripsi jurusan PLS itu sendiri karena sejak awal saya kuliah tanpa tahu PLS itu seperti apa.
Awal mula masuk, saya masih remang-remang berbagai hal tentang PLS, yang saya tahu hanya PLS jadi pendiri kursus dan memberdayakan masyarakat, itu pemikiran saya dulu yah. Tapi seiring berjalannya waktu, PLS membuka mataku tentang masyarakat sebenarnya. Ternyata kita dibutuhkan dimasyarakat yang belum berdaya serta kekurangan. Ternyata PLS tujuannya lebih mulia dibanding jurusan lain. Sejak awal sampai akhirnya menginjak semester 5 saya mengetahui bahwa PLS lebih dari sekedar pendidikan biasa, PLS membuat program sesuai kebutuhan di masyarakat dan mempunyai jalur yang luas untuk para lulusan yang ingin bekerja karena dimanapun berada, pasti lulusan PLS dibutuhkan.
Melihat dari kesuksesan para dosen yang sudah menempuh pendidikan jurusan PLS serta pengalaman mereka yang luar biasa, membuka mata para mahasiswa untuk lebih mengenal dengan PLS dan mencoba menjalani dengan ikhlas tanpa beban. Karena semua jurusan pasti ada kesulitan tersendiri, tergantung bagaimana kita menjalaninya.
Oleh karena itu, disini saya membuat tulisan ini untuk meluruskan kembali pandangan masyarakat terhadap PLS itu sendiri bagaimana. PLS tidak seambigu namanya yah, perlu diluruskan bahwa PLS atau Pendidikan Luar Sekolah yaitu pendidikan yang terorganisasi di luar jalur sistem pendidikan formal. Begini, lebih jelasnya di dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pasal 13 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa ada tiga jalur pendidikan, terdiri dari Pendidikan Formal, Pendidikan Informal dan Pendidikan Nonformal. Nah PLS termasuk pendidikan nonformal karena lebih berfokus pada pendidikan di luar sistem pendidikan formal atau lebih ke masyarakat. 
Perlu diketahui, ada nama lain dari PLS, ada Pendidikan Nonformal dan Pendidikan Masyarakat. Kalau di Universitas saya yaitu di Universitas Siliwangi Tasikmalaya, yang bermula namanya PLS berubah jadi PNF, dan kemudian ditetapkan jadi Penmas. Jadi bila kalian mendengar nama jurusan tersebut jangan berpandangan bahwa itu berbeda, tapi tetap sama cuma arah fokusnya yang berbeda.
Kalian perlu tahu juga, bahwa PLS itu pendidikan yang serba ada. Kenapa? Karena PLS mempelajari segala yang ada dan belum tentu ada di jurusan lain. PLS mengajarkan pendidikan orang dewasa, psikologi perkembangan, BK, dinamika kelompok, pendidikan sepanjang hayat, dan masih banyak lagi pengetahuan yang didapatkan di jurusan PLS ini. 
Kenapa pula PLS memberikan pengetahuan itu? Karena sebagai pendidik perlu mempelajari karakter dan sifat yang dimiliki peserta didik, harus mampu mengatasi masalah yang ada di masyarakat, serta turut berpartisipasi dalam pengembangan pendidikan di masyarakat. Apalagi sebagi mahasiswa yang dianggap benar oleh masyarakat harus lebih tanggap terhadap permasalahan yang ada.
Jadi, jangan anggap jurusan PLS hanya jurusan biasa, karena di PLS itu segala hal dipelajari. Makanya sebagai mahasiswa jurusan PLS harus bangga dengan jurusannya sendiri. Yang salah jurusan atau karena pilihan terakhir, apapun alasannya selagi sudah masuk PLS mau bagaimana lagi, jalani dan nikmati prosesnya. Meski memang awalnya sulit mengenal jurusan sendiri, tapi nanti kalian akan tahu kerennya jurusan PLS ini bila kalian menjalaninya dengan ikhlas. Tidak ada yang pasti, tapi dengan kalian yang masuk jurusan PLS ini, yakinlah bahwa kalian akan lebih sukses dibanding dengan yang lain. Buktikan bahwa PLS bisa!! Ayo rubah cara pandang kalian dan masuk jurusan Pendidikan Luar Sekolah :)
(Kalau di UNSIL namanya Penmas yah :D)

Jazaakumullahu khairan katsira...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 Program Pendidikan Luar Sekolah / Non Formal Education

Kelompok Bermain (Kober) dalam PAUD

Tiga Jalur Pendidikan di Indonesia